Entah sejak kapan gue mulai tertarik sama dunia tarik ulur pensil (baca:Menulis). Oh ya, gue inget (Labil Abis). Gue mulai tertarik sejak baca bukunya Raditya Dika yang Judulnya Marmut Merah Jambu, nah ini dia penampakan bukunya
![]() |
Di Cover ini raditya dika lebih terlihat seperti pengemis cinta |
Sejak baca buku pertamanya itu gue mulai 'jatuh cinta' sama novel-novel absurd, awalnya gue bersama nyokap sedang jalan jalan di Gramedia, dan mata gue terhipnotis oleh buku ini, tampil di jajaran Best seller(s) nomer 2 pada saat itu, tapi gue masih biasa aja, gue menganggap palingan buku itu adalah buku tentang ternak marmut, huh. Untuk apa gue kesini? yang jelas bukan untuk membeli beras, kawan. Gue kesini buat cari cari buku pelajaran sekalian buat nyari buku buku bacaan yang asik.
Naik ke lantai atas, gue makin bingung, kenapa buku ini begitu banyak? #TimbulPertanyaan
Maka, timbulah salah satu asumsi diantara 2 pertanyaan :
1) Bukunya itu gak laku, jadi banyak stocknya
atau 2) buku itu akan ditarik perederannya karena cover yang tidak memenuhi standar cover buku indonesia.
Gue makin gak tahan, 'gak gak gak gakuat, aku gakuat sama. sama mukanya, bang Dika~'
Mata Raditya Dika menghipnotis ku. Setelah mengitari Gramedia ini layaknya mengitari satu RW dengan odong odong, gue pun balik ke tempat Buku Marmut Merah Jambu itu bertumpuk. (Tapi sumpah, ini tuh asik abis!)
Hati gue berantem, sisi kiri berkata "Udah beli aja, keliatannya seru tuh!" namun, disisi lain hati gue berkata "ngapain beli buku itu, gak seru, emang lo mau ternak marmut?" Terjadi pertempuran hebat antara mereka berdua.
Setelah bertapa di Rengasdengklok selama 111111 hari, akhirnya gue pun setuju buat beli buku ini. Gue ngambil buku ini dan langsun ngacir ke nyokap "Boleh beli buku ini gak?" . Nyokap agak heran, tampangnya bingung, kenapa gue beli buku ini mungkin. Nyokap langsung bilang
"Buku apaan ini?"
"Bukunya Raditya Dika, coba coba beli, kali aja seru"
"Yaudah deh"
Nyokap pun pasrah, seluruh isi Gramedia pun hening.
Gue sempet pengen kayang di meja kasir, tapi gajadi karena takut dipanggil security dan dibawa ke Rumah sakit jiwa.
Setelah dibayar, gue buru buru ngajak nyokap balik, nyokap ngikut. Pas sampainya dirumah, gue buka buku itu dan langsung berlutut sambil menghadap ke arah matahari, sempet bingung, kok mataharinya gakada?. Gue baru sadar kalau ternyata saat itu malam hari, sial.
Gue buka lembar pertama, kedua sampai seterusnya. Men! seru abis nih buku! apalagi yang pas bagian ini:
"Jupiter Jones, penyidik utama
-Kelebihan: Punya kemampuan deduktif dan ingatan yang kuat
Pete Crenshaw, penyidik kedua
-kelebihan: atletis dan jago olahraga
Bob Andrews, pengumpul data
-kelebihan: cerdas dan banyak akal
____________________________
Kita lalu mencoba untuk membuat struktur yang sama dengan trio detektif. Gue tulis di buku detektif, namma, posisi, dan kelebihan masing masing anggota. Namun, jadinya malah seperti ini :
Dika, penyidik utama
-kelebihan: tidak gampang ngantuk
Bayu, penyidik kedua
-kelebihan: bisa nelen panadol gapake aer
Wahyu, Pengumpul data
-kelebihan: jago main game bola "
Hmm.... Dengan kelebihan seperti itu, gue bilang bang Dika lebih baik menjadi seorang supir truk daripada detektif, hmm -___-V
setelah membaca buku itu, gue mulai mengkoleksi buku buku Raditya Dika yang lainnya, seperti :
![]() |
Yang ini Cover paling keren menurut gue |
Radikus Makankakus
![]() |
Raditya Dika terlihat seperti terjepit 'sesuatu' |
![]() |
Simpel, namun tetap keren. Tulisan 'orang gila' nya jujur sekali |
Kambing Jantan Comic Part2
![]() |
Ini adalah comic dari Kambing jantan. Sumpah , ilustrasi nya keren banget. |
Cuma 'Cinta Brontosaurus', 'Tolong! Radith Membuat Saya bego' dan Kambing Jantan comic Part1 aja yang belum gue miliki.
Menurut gue, Semua buku bang dika keren, gatau kalau menurut orang lain, Kalian gasuka? gakusah marah, keep Slow, pendapat manusia berbeda beda sobat.
Raditya Dika adalah seorang yang memotivasi gue untuk berkarya, gapeduli kita siapa, dan Dimana.
Raditya Dika akan mengeluarkan buku baru yang berjudul 'Manusia Setengah Salmon'. Gue pernah liat di twitter, kalau gasalah Cover bukunya itu muka dia yang Bibir nya dimonyong monyongin gitu deh. Sok Unyu layaknya 'Paris Hilton'.
Ngomong ngomong, Paris Hilton lagi ada di bali ya? Aaaaa~~~ *keBaliNaikElang
Bagi kalian yang suka atau sering baca bukunya 'beliau' Pasti kalian akan heran, semua bukunya itu bertemakan tentang binatang, ya Bin Atang. gue gatau Bin Atang itu siapanya dia, bapaknya atau om nya gue gatau, jangan tanyakan pula pada ayu ting ting, karena dia sedang sibuk mencari alamat.
Gue gatau gimana pandangan pikiran nya Raditya Dika mengapa dia memakai jenis jenis hewan untuk nama bukunya, mungkin untuk terlihat lebih 'unyu' aja kali ya.
Tapi, yang jelas Raditya Dika itu penulis terkeren, dan terAbsurd yang pernah gue ketahui.
Yeah, thanks a lot Raditya Dika! yang telah memotivasi gue untuk terus berkarya. Baik itu menulis, ataupun dengan seni seni yang lainnya. Raditya Dika, 'You'll never write Alone'
(*gue gak bermaksud menjelek jelekan Raditya Dika, karena Radit adalah Idola gue.)
Salam,
Sekian
Raditya Dika KaWe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar