Tab Kolom

Jumat, 30 September 2011

Junior.. Oh.. Senior Part4-end

'Alhamdulillah Yah' 

itulah kata-kata yang pantas gue uuntuk sebut. Setelah Sekian lama gue gak ngepost akhirnya gue ngepost juga di blog ini. Oke check deh part terakhirnya.
___________________________________________________________________________-

Besok harinya gue punya schedule buat jalan jalan (sendiri) di depan koridor kelas 12 . Tapi niat itu gue urungkan karena gue gamau jadi perkedel yang di 'bejek  bejek' sama mereka.

Hari demi hari gue habiskan dengan bermain di kubangan, nangkep kecebong, dan cegat tukang bajaj.
Nothing Special ya... 


Akhirnya... Gue dengan sangat resmi naik ke kelas 3. Kelas yang dimana sangat ditakuti oleh kelas kelas lain. Dan belakangan gue ketahui bahwa Maisaroh, eh salah maksud gue Fia pindah sekolah, dia pindah karena kakaknya udah lulus dan ingin melanjutkan Study di ameriika dan ngambil jurusan teknik Polisi pinggiran (baca: tukang parkir) Dan Si Fia Ini juga ngikut ke amerika.

Dengan kepergian Fia ini, sehari hari gue Galau. ya GALAU.

Setelah satu tahun gue galau -___-

gue resmi lulus dari SMA gue itu.
Gue berpelukan bersama temen temen gue, guru guru gue, saudara saudara gue, abang abangyang sering gue utangin.
Gue minta maaf atas kesalahan yang pernah gue perbuat selama ggue sekolah di sekolah ini.

Saat itu gue ngomong ke temen yang pernah jadi korban bully sama kakak kelas bareng gue itu, dan dia akhirnya ketangkep.
"Eh alhamdulillah yah. Kita lulus. BEBAASSS"
"Masih ada Ospek bego"

*kemudianHening

Gue natap mata dia, dia juga natap mata gue.
Dengan dramatis, gue bilang "Pas kuliah nanti, kita bakalan satu universitas gak ya ?"
Bukannya bales katakata  gue dengan mesra penuh kasih sayang. eh dia marah marah gajelas

"GUE MALAH BERHARAPGAK SATU UNIVERSITAS SAMA LO YANG UDAH BIKIN GUE KETANGKEP, MONKEY!"

Tamat.

___________________________________________________________________

Sesuatu yah sedikit banget. Oke salam ichbale!

Jumat, 16 September 2011

Junior.. Oh.. Senior Part3

Udah baca cerita sebelumnya? baca dulu ya.... Oke

LANJUT GAN
______________________________________

Gue Langsung masuk kelas, diselingi lagu Semes yang berjudul 'Aku Hati kamu' gue girang bukan kepalang seakan akan mirip Bisma (What The??)

Pas gue sampe kelas ternyata ada guru yang lagi ngajar, emg apes ya nasib gue, terpaksa gue mesti berdiri di depan kelas sambil teriak sekenceng kencengnya.

 "GURUKU GANTENG SEKALI GURUKU GANTENG SEKALI"

Guru macam apa kau pak? Narsis abis,mending ya kalau gurunya cewe, lah ini? kumis nya lebat baget mirip Opi kumis.

"Pak sampe kapan saya harus bilang begini?" Gue keki, nanti dikira homo lagi bilang bilang kayak gitu.

"sampe saya ngefly ya nak" kata dia enteng.

Apa apaan pak? saya gak terima, saya bayar SPP sekolah ini buat belajar pak! buat menimba ilmu! bukan buat mesra mesraan sama bapak, saya masih normal pak. Saya tau bapak belum beristri, tapi pelariannya bukan ke saya juga pak. Jangan mempengaruhi jiwa muda untuk menjadi generasi penerus bapak, bapak itu gay  terkutuk pak, terkutuk.

Gue langsung nyelonong pergi ke belakang kelas, tempat gue duduk. Guru gue itu cuma bisa geleng geleng sambil ngeliatin gue terus. Entah kenapa dia ngeliatin gue terus, mungkin karena rambut gue yang berkilau, dia sampe ngefly.

nih ya gue cerita (emg daritadi apaan?!?)

Pernah ya, pas gue lagi di St.senen ada satu orang bapak bapak, mukanya udah agak tua gitu, jenggotnya lebat, mirip hutan hutan yang di kalimantan. raut wajahnya sih kayak gue kenal, rada mirip ki joko bodo gitu, tapi yang ini mukanya kayak udah dilindes pake gerobak sayur terus dikencingin sama tukang ojek.
Jadi udah jelas lebih ancur.

Bapak bapak itu ngeliatin gue mulu, gue sampe tebar pesona, pake gaya kayang dan cicak tengkurep. Dia tetep ngeliatin gue, gue makin bingung, untung aja gue gak sampe salting dan bilang, "bapaak, aku padamu, nikahin saya pak"

Tiba tiba... *jengjeng* dia nyolek pundah gue, gue menoleh,gue kaget, shock, lalu pingsan.

Dia lalu berbicara dengan penuh semangat.

"Mas, rambutnya kok bagus banget, pake apaansih?"

#GUBRAAK

Bumi terbelah menjadi 2, olga ternyata Pasha ungu, terus pasha ungu siapa? Entah.

Gue dengan santai, luntang lantung menjawab " Ah, gampang kok pak, cuma shampoo, harganya 500 perak, belinya di udin"

___________________________________________________________________________

Gue menungguu, menunggu sampai jam pelajaran pak guru yang  gantengnya  gak ketulungan itu selesai, setelah gue inget, pelajaran itu adalah jam terakhir dan habisitu pulang, berarti??

Ya, gue mesti... NRAKTIR SENIOR GUEEE!!


Gue heboh, nyiapin duit, dan beres beres baju gue. kalau gue dandannannya slengean nanti dikira nantangin mereka lagi.

'TEEEETTTT'

Bel sekolah pun udah bunyi, suaranya mirip bel di stasiun kereta api.

Gue keringet dingin... berjalan udah kayak siput, lama aja. dari kelas gue ke tempat tongkrongan mereka harusnya gak nyampe lima menit. Namun, dengan cara jalan gue yang kayak begitu, waktu 125462836 detik habis buat jalan ke tempat tongkrongan.

________________________________________________________________

*sampeditempat*

"Nah! Ini dia bocah yang kita tunggu daritadi, lama banget lo. gue sama anak anak udah pada laper nih. tuh liat, temen gue yang satu itu, udah kayak raul lemos yang rambutnya kayak sule.

"Iyanih, lama banget lu! gua nyampe sempet sempetin gak jajan tadi" kata temennya menimpali

"Lah lu mending! gua dari rumah bela belain gabawa duit!" Kata temen yang lain jawab sewot

"Nah elu nanti balik pake apa?"
"Ngebak men".

Ngeliat percakapan mereka, guecuma bisa geleng geleng. Gue udah berasa jadi donatur buat pengemis dan pengamen jalanan, maupun yatim piatu yang gadikasih makan sama siapapun. Alhamdulillah Yah

"Yaudah ayok gakusah banyak bacot lu pada, ayo ikut gua"
#Pleeng Di tempeleng gue sama puluhan manusia tanpa banyak dosa itu.

'Ambo kotok(?) kaliooon!! tak tau terimo kasooh' *setau gue, bahasa padang itu, banyak huruf vokal yang diganti jadi huruf 'O' *

Gue ngecek duit (lagi) apakah duit gue kurang, atau tidak, alhamdulillah nya, gak kurang, kalau kurang pasti sesuatu banget.

"Nah gini dong, sebagai junior yang baik lu harus nraktir kita semua, tiap hari ya kalau bisa"
Palalu mlejit! lu kira gue bapaklu? atau ibulu? atau neneklu? atau siapalah bodo amat . gak urus gue.

"Mas. ayam pop sama rendang, 2 porsi ya!"
"saya gulai kepala ikan sama telor ya!"

melihat pesanan mereka, sontak gue ngomel
"buset, ini bukan di burger king woy bang!"
"Iyalah BEGO, ini kita lagi di rumah makan di Padang! bukan di Burger King

*Hening*

Gue melihat mereka makan... Seneng ya ngeliat pengemis makan dengan lahap, saya harap mereka tumbuh besar dengan asupan gizi yang baik.

Jadi berasa menteri pengemis gue (emangada?)

Mereka makan dengan biadab, gatau diri mereka bilang
 "Mas! Rendangnya nambah ya!!!"
"Gua ngambil gulainya sendiri ya bang!!"

Buset gatau diri banget mereka. OKeoke, gue biarin aja, daripada gue balik gapake bajaj.
*FYI gue baru baru aja terkena bajaj syndrome
_________________________________________________________________________

Setelah sekian lama gue nunggu mereka makan dan nambah nambah lagi.
Akhirnya selesai juga, gue kebetulan ketiduran waktu itu, sampai akhirnya mas mas penjaganya bangunin gue.

"sayang, bangun sayang, bangun"

Gue bangun... habis itu mas masnya nodong dengan billnya

"Nih mas, temen temennya tadi bilang , yang bayarin masnya"

Gue langsung liat ke billnya.

*Guekaget,shock*

"WHAAT!!APAANIIHH!! MASA MAKAN AJA 2 JUTAA!!! HAAH!!" 
Gue heboh, berasa di setrum sama listrik bertegangan 2000 volt.

"Mas, saya gakpunya duit sebanyak ini, terus gimana dong?"

"Yaudah, sebagai gantinya, mas harus tidur disini, terus besok ngejaga warung ini, oke? sebagai jaminannya, KTP mas saya pegang" Mas mas tersebut langsung ngacir kabur dari pandangan gue.
Nasib emang jadi gue.


"kak, awas lo semua"
_____________________________________________________________________________

Bagaimanakah nasib Iqbal a.k.a Ichbale a.k.a Udin dalam cerita ini?
tungguin aja part selanjutnya yaa ;)


Rabu, 14 September 2011

Junior.. Oh.. Senior Part2

Udah Baca Cerita sebelumnya? Baca dulu gih biar nyambung ceritanya. 

___________________________________________________________________

Besoknya gue putusin buat bawa duit banyak, takut persediaan duit jajan gue gak cukup buat nraktir senior biadab gue itu.

*On the way naik Bajaj ke sekolah*

Sampai disekolah, gue memijakkan kaki dengan sangat hati hati, takut gue ketauan sama senior gue. Gue memutuskan untuk langsung cabut ke kelas buru buru.

Pas Banget gue mau masuk, tiba tiba ada kakak kelas gue yang itu.

Kata gue dalem hati
"Mampus, gue bakalan jadi ikan asin nih di depan kelas gue sendiri"

saking takutnya gue, sampe sampe kebelet kencing, dan ngompol dicelana, bentuk ompolnya mirip tanda 'LOVE' Loh. (Sumpah ini gapenting abis)

"ASSALAMUALAIKUM KAAK!!" Kata gue sok alim, mencegah terjadinya hal hal yang enggak gue inginkan.

"Eh, ntar pas balik, jadi kan traktir kita kita semua? Senior lo"

Iya kak, gue tau lo senior, tapi, apakah dengan status lo sebagai 'SENIOR' bisa membuat gue takut? Jawabannya, iya -___-

"Iya kak, selow aja napa, heboh amat"
#PLAAAK

"LO TAU SOPAN SANTUN GAK KALAU SAMA SENIOR!! HAH! MASIH JUNIOR AJA BELAGU".

Kak, gue juga punya junior kali, punya adek kelas, setahun lagi juga lo bakalan jadi sampah karena Ospek kuliah.

"Iya kak, maaf, saya gak sengaja"

"Awas lo nanti pas balik gua sama anak anak liat lo gakada, bakalan abis lo"

*Hening*
_____________________________________________________________________

Berkat kejadian hebat sebelum masuk kelas itu, gue jadi parno, sedikit sedikit ke WC, pipis gue juga jadi abstrak, kayak mau madamin kebakaran yang berapi hebat.

Ngeliat tingkah laku gue yang gila ini, temen sebangku gue, heran.
"Lo kenapa sih, sedikit sedikit ke WC mulu, lo lagi mens ya?"
Anjrit.

"Gini Sob, secara gak langsung, gue lagi di bully sama kakak kelas nih, dan gue sangat terganggu"
Btw, bukannya gue sok akrab manggil dia sob, berhubung nama Sobari, jadi gue panggil Sob.

Sobari yang otaknya rada autis, mirip tukang ojek yang suka ngomong 'Spadaa!!'
langsung motong pembicaraan gue ini
*FYI, spada adalah tukang ojek deket rumah gue

"Main Bully? Main PS? asik lah, masa lo gamau dan malah terganggu sih"
"Bukan Bully PS Bego"

*Kemudianhening*
_____________________________________________________________________________

Dikit dikit gue liat ke jam, dikit dikit gue itungin berapa menit lagi buat waktu selesai sekolah tiba. Semakin cepet waktunya, semakin horror suasananya. Gue ngitungin duit mulu apakah cukup buat nraktir orang orang yang bejat itu.

*ngitungduit*
"10 ribu, 25, 35, mampus! Duitnya kurang!"

"Heh! Siapa yang bilang mampus itu? sini maju kedepan!".

Ternyata gue menghitung dan bilang 'mampus' pada saat yang salah, pelajaraan saat itu udah mulai, dan pelajaran itu gurunya adalah pak sitobing (pak tobing guru paling killer yang terkenal di sekolah gue) Dan dia juga mengajar bidang studi Fisika. Pelajaran paling repot yang bisa bikin kepala gue jadi botak.

"saya pak" Gue angkat tangan dengan pasrah

Pak tobing siap memberikan pertanyaan yang super sulit buat gue, dan.......
"Siapakah nama Bapak saya?"

What? apa apaan nih pak? pertanyaan blangsak macam apakah ini?  apakah ini tanda tanda akhir zaman?

"Maaf Pak, saya bukan ibunya bapak"

"Baik, silahkan duduk lagi kamu"

Rasanya gue pengen telanjangin itu guru, terus gue suruh lari lari keliling lapangan.

___________________________________________________________________

Setelah jam jam absurd bersama pak tobing telah lewat, bel istirahat pun bunyi.
Gue cuma bisa ngerem di kelas, di pojokan, berharap senior gue gak nyariin buat minta beliin nasi padang. Lagian, gue juga janjinya kan pas balik.

Bener aja, ternyata kakak kelas biadab bersama 2 temannya itu dateng ke kelas gue.

"Hoy!! Mana yang namanya Udin!"
Waktu itu gue dipanggil, gak lain dan gak bukan, adalah ... Udin -___-

"Itu kak *sambilnunjuk* " kata  salah satu temen sekelas gue.

"sini lo, ayo ikut gue ke lapangan".

Gue ngeliatin orang yang ngasih tau dimana gue sambil bilang
 "Awas lo nanti".

"Gile, gue bakal diapain nih?" kkata gue berbisik dalam hati .gue udah mikir yang enggak enggak, dari mulai disuruh nyium banci deket sekolah, sampe Dikencingin -___-


"Tuh, adek gue, mau kenalan sama lo"
what? ternyata? dibalik kesangaran kakak kelas yang ini, tersimpan kepribadian yang baik .. uhh kakak.. aku padamuuu...

"Hai, boleh kenalan? nama gue Fia"

Men, ternyata adek nya kakak kelas itu cewe yang gue bilang cakep. Yang lagi main basket itu, yang mirip bule... Ternyata adeknya senior gue.

Gue Speechless. Gabisa ngomong apa apa, susah buat gue untuk berkata kata.

But, namun, ada satu yang gue bingungin dari tadi.
Kalau Fia ini adeknya senior gue yang itu? kenapa mukanya beda banget ya? adeknya cakep abis, abangnya blangsak banget.


"Hello, Gue Udin (Nama samaran) , Btw, lo kok cantik banget yah?, nyokap lo ngidam apaansih pas lahir? ngidam 'sesuatu' yah?"

"Ah elo, bisa aja. Lo bisa main basket kan? ayok main bareng gue :)"

Dia ngelemparin senyum yang ngebuat gue terbang. sayang, pesawatnya delay -___-

Kejadian itu membuat gue melupakan masalah gue sama senior senior gue, tentang beliin nasi padang, dikencingin, semua itu hilang seketika saat gue ketemu dia. Ibaratnya, gue lagi jalan jalan, terus gue disuruh beli yang macem macem sama temen gue, pake duit gue pula, emg gatau diri mereka. Nah, Jadi...

IBARATNYA ITU APAAN!!!!

___________________________________________________________________

Lagi asik asik main sama Fia, tiba tiba bel sekolah pertanda masuk setelah istirahat bunyi. "TEEEETTT"
"Anjir nih bel, mengganggu suasana banget, najis" kata gue keki dalam hati

"Eh, udah bel nih. nanti lagi ya, gue mau masuk kelas dulu, Daah"

*Ngefly sejenak*


Setelah gue main sama Fia, gue senyum senyum sendiri.
Sampe sampe sekelas bilang
"WOY SINTINGG! SENYUM SENYUM SENDIRI WOY!"

Gue biarin aja, ibaratnya, anjing menggonggong, ichbale berlalu.

Namun, kesenengan gue main sama  Fia ini gak berlanjut terlalu lama, karna, gue kepikiran buat nraktir senior senior bapuk gue.

Dalam hati gue bilang
"Ya Allah... Semoga besok sama Fia masih bisa seperti ini. amin"
  __________________________________________________________________________

Bagaimanakah kelanjutan ceritanya? Penasaran? serius? jangan kemana mana ya!.  "JAMAAH, OOHH JAMAAH"

*tunggu part 3 ya ; ) *

Senin, 12 September 2011

Junior.. Oh.. Senior

Hello Para Jelmaan Manusia

Setelah Sekian Lama gue gak ngepost, akhirnya gue ngepost juga.

Sama seperti Post sebelumnya gue akan menceritakan karya fiksi gue saat gue lagi SMA .
Kenapa SMA?  karena secara gue masih SMP belum banyak pengalaman. Gue akan ngarang beberapa cerita yang bertema tentang kehidupan sehari hari gue di SMA.

_______________________________________________________________________

Sehari hari  gue di sekolah itu kayak biasa seperti murid murid yang lainnya. Namun, berbeda dengan murid yang lain, gue bersama Salah dua temen gue (karena yang bareng sama gue ada dua) selalu nongkrong di kantin, lapangan basket, atau koridor kelas sambil nyari Cewe yang cakep. Biasalah anak anak SMA biasanya lagi suka sama cinta cintaan gitu.

Berhubung gue saat itu adalah kakak kelas #Saaah tepatnya kelas 11, kesempatan buat dapetin cewe adek kelas lebih gampang (emang? gue gak terlalu percaya). 

Waktu di lapangan basket, gue liat cewe cakep banget, putih, rada bule bule gitu. 
Sontak Gue langsung nampar orang di sebelah gue sambil narik mukanya biar dia liat cewe yang gue maksud. 

"Sob, liat tuh cewe yang lagi main basket"
Gue heran, kenapa temen gue ini gak nyaut.
Gue coba sekali lagi

"Woy Sob, liat tuh cewe yang lagi main basket... Cakep banget!"
Tetep aja dia gak nyaut. Keki, gue langsung  pengen ceburin dia keempang terdekat, biar langsung dimakan sama ikan lele yang berkumis sangat lebat. 

Pas gue liat ke samping, ada tulisan gede banget terpampang 'Masukan Kode PIN Anda'
Sialan, gue belum belajar.

Gue salah, orang yang gue gampar harusnya temen gue, bukannya.... KAKAK KELAS GUEE!! .
Jeger jeger... Bumi Gonjang Ganjing, Justin Bieber adalah anaknya mpok Nori (Sorry buat belieber, gue gak bermaksud)

"Ngapain lo gampar gampar gua. Jagoan lo?"
Gue cuma bisa diem, meratapi nasib kurang  gak beruntung gue itu. Gue langsung diseret sama kakak kelas biadab itu kekamar mandi, di kamar mandi itu udah ada beberapa orang temennya tukang jagal itu, entah sepuluh, dua puluh atau lima puluh, gak terlalu jelas keliatan.

"Mainan baru nih bro. Mau kita bikin apain dia?" Kata sang Provokator alias tukang Jagalnya
"Gue ada Ide" Jawan seorang kelas Tiga 
"apa?"
"Kita Kencingin aja dia! Hahaha"

Rasanya gue pengen teriak lepas "JANGAN KAAK, SAYA SUDAH BAUU, SAYA SUDAH BAUUU"

Tiba tiba Seseorang bertubuh besar, pake jaket item mirip tukang ojek langganan gue, berteriak dari belakang. Berbicara seperti Joni bLak blakan
 "Jangan... Mendingan kita suruh dia traktir kita nasi padang besok pas pulang sekolah, Oke?"

"SIAP KAAK" Kata gue penuh semangat
Gue pikir pikir, ide itu cukup briliant daripada gue pulang pulang basah bau kencing ke rumah"

'TEEEETT' Akhirnya bel istirahat selesai. Waktu istirahat yang cuma 30  menit berasa 1 abad gue berada di dalam toilet .
gue buru buru masuk kelas, lari lari kayak bocah bopung lagi ngejar bola. Temen sebangku gue dengan heran ngeliat gue lari lari, dia nanya 
" Kenapa lo?"
"Gue Habis Dikerjain sama tukang ojek -___-"

______________________________________________________________

menunggu bel pulang, suasana makin horror. Gue selalu ngeliatin Pintu masuk kelas gue, siapa tau ada kakak kelas yang itu. Masalahnya, gue belum cukup duit untuk nraktir mereka mereka ini, masa iya gue balik cuma bawa kolor doang, cupu abis.

Beberapa hari setelah kejadian itu gue selalu datang paling lama, dan pulang paling cepet. Di depan sekolah langsung cegat Bajaj dan langsung cabut ke rumah. Tapi gak setiap hari gue naik bajaj, karena gue gamau terkena penyakit bajaj syndrome. Bajaj syndrome adalah penyakit dimana pengidapnya akan geter geter sendiri kalau lagi bengong.

Karena siklus masuk dan pulang sekolah baru gue ini, si kakak kelas yang mirip tukang ojek langganan gue itu nyari nyariin gue. belakangan ini gue ketahui bahwa bukan gue aja yang jadi incaran kelas tiga. Tapi ada 2 anak lagi dari kelas seberang.

Pas di sekolah gue cari 2 anak itu 
"Eh kalian berdua si 'anu' ya? yang jadi inceran anak kelas tiga?"
"iyanih, lo jugaa? haha mampus" 

Gue menanggapai kata kata nya dengan dingin, gamau suasana jadi ricuh, gue diem aja.
Nah gue langsung mau balik bertiga sama mereka.

'TEEEET' bel pulang tiba, gue langsung nyamper ke kelas mereka dan langsung kabur. Pas ditengah tengah perkaburan gue terhadap kakak kelas itu, ke 'gep' sama temennya. 
"kabur kabur cepetan lari." kata gue gelagapan. air ludah muncrat kemana mana.

Berkat perkaburan ini (gue tahu bahasa gue jelek) gue belajar satu hal penting, yaitu. : 'Jika Kamu dikejar senior, kamu tidak perlu berlari lebih cepat dari dia, kamu hanya perlu berlari lebih cepat dari temanmu' Hal itu terbukti ketika gue lakuin saat dikejar senior bareng temen temen gak beruntung gue itu. See? Temen gue, yang jadi inceran juga, kena tangkapannya.

Temen gue yang satu lagi bilang 
"ehh dia gimana gimana??!?" Heboh banget kayak emak emak dapet arisan, tapi gajadi karena salah orang.

"Tenang Sob, tenang. Hidup kita masih panjang, biarkan dia termakan dulu.. biarkan lah, kita harus fokus meniti karir kita untuk masa depan" 
Suasana dramatis, diikuti dengan alunan lagu Super junior - Bonamana. Gue langsung joget kayak leeteuk.
Bukannya mirip, joget gue malah mirip inul lagi goyang ngebor.

Gue berpelukan sama dia, gue bergandengan kayak homo  menyusuri kelas untuk pulang ke rumah kita masing masing, yak, dengan Bajaj lagi.
Gue balik sama sobat gue yang malang ini. 

Pas Sampe rumah, gue mikir. 'apakah besok gue bakal nraktir senior gue?'

Gue Galau Setengah Mati 

________________________________________________________________-

Cerita ini gue bikin part. Sama seperti post sebelumnya, tungguin aja ya. ; )


Apakah anda bisa bermain gitar?